7. SUSTER NGESOT
Hantu yang satu ini memperoleh popularitasnya terutama setelah muncul (untuk pertama kalinya) di film Jelangkung garapan sutradara Rizal Mantovani produksi 2001. Namun sesungguhnya, kisah tentangnya sudah muncul melalui kabar dari mulut ke mulut yang beredar di kalangan (utamanya) anak muda seperti layaknya urban legend lain. Walaupun anda pernah mendengar mitos tentang penampakan sang suster di wilayah tertentu di kota anda, percayalah si suster ngesot juga menjadi mitos di kota lain. Legenda suster ngesot biasanya diisukan muncul di gedung-gedung tua seperti sekolah dan rumah sakit.
Tokoh utama legenda memedi ini adalah seorang suster yang tidak bisa berjalan dan hanya bisa menyeret kakinya yang lumpuh atau hancur dan terluka (ngesot artinya menyeret tubuh dengan gerakan zigzag). Ada yang bilang dia adalah hantu suster yang meninggal di tempat kerja, hantu suster yang dibunuh Belanda, hantu suster yang habis diperkosa lalu dibunuh dan lain sebagainya.
Yang agak berbeda dari tiap mitos tentang suster ngesot adalah penyebutan ‘suster’ dalam namanya, karena ini bisa mengacu ke sosok suster (secara religius) atau suster (perawat). Dalam beberapa kisah, suster rumah sakit sedikit lebih populer.
6. GENDERUWO
Genderuwo, gandaruwa, gendruwo atau Genderuwa adalah memedi Jawa yang perwujudannya mirip seperti monyet raksasa. Tubuhnya sangat besar (jauh lebih besar dari manusia normal bahkan kadang ada yang sebesar pohon tinggi dan lebih besar dari rumah), berbulu tebal layaknya monyet dan berkulit hitam kemerahan. Konon ia hobi tinggal di batu berair, rumah kosong, bangunan tua, pohon yang besar dan teduh (seperti pohon beringin, melinjo atau pohon besar lain) dan sudut-sudut rumah yang sepi dan lembab.
Yang menyeramkan dari Genderuwo selain perwujudannya adalah kemampuannya untuk merubah diri menyamar menjadi manusia dan sifatnya yang iseng serta cabul. Dalam wujud apapun, Genderuwo sangat senang menggoda kaum perempuan: mulai dari menepuk, mencolek, mengelus bahkan konon sampai berhubungan badan berkat kemampuannya menggendam (hipnotis) dan berubah wujud (biasanya menjadi pasangan si wanita yang ia incar). Dalam mitos Jawa, ketika seseorang tidur dan terbangun dalam mimpi (bangun dalam keadaan sadar namun tak mampu menggerakkan tubuh) hal ini disebut
tindihan, nah konon si Gendruwo inilah tukang tindihnya. Banyak kasus di Jawa berkaitan dengan kelahiran anak tanpa ayah dengan wujud menyeramkan yang dikaitkan dengan Genderuwo, salah satunya adalah kasus Tebo dari Jember yang tubuhnya sangat besar dan dipenuhi bulu yang heboh sekitar tahun 70an. Bagi yang tertarik dengan Tebo bisa membaca kisahnya di
sini.
Konon Genderuwo berasal dari arwah penasaran yang meninggal dengan tidak sempurna, seperti bunuh diri, kecelakaan atau proses penguburannya tidak sempurna. Satu lagi, dulu ketika di Indonesia masih trend budaya judi nomer, banyak orang melakukan ritual pemanggilan Genderuwo dengan memanggang sate burung gagak.
5. LEAK
Yang satu ini walaupun diketahui oleh semua penduduk Indonesia, merupakan memedi khas yang berasal dan mungkin hanya ada di Bali. Penyihir jahat (Le berarti penyihir dan Ak artinya jahat) ini biasanya berkeliaran malam hari di kuburan untuk mencari organ tubuh manusia (baik yang hidup atau mati) untuk dijadikan ramuan yang bisa mengubahnya menjadi siluman harimau, kera, babi, bola api atau bahkan berwujud sebagai Rangda (Ratu Leak yang memimpin pasukan penyihir dan sering menculik dan memakan anak kecil).
Leak konon hanya bisa dilihat di malam hari oleh dukun pemburu Leak, karena siangnya ia berwujud manusia biasa. Bentuk aslinya adalah makhluk dengan lidah yang sangat panjang dan gigi yang tajam, ada juga kepercayaan yang menampilkan bentuk Leak sebagai kepala manusia yang terbang dengan organ-organ tubuh menggantung tanpa badan di bawahnya (mirip seperti legenda Kuyang di Kalimantan dengan bentuk kepala terbang tanpa badan yang juga menyamar sebagai manusia yang selalu mengenakan jubah di siang hari). Mangsa utama Leak selain anak kecil adalah wanita-wanita hamil yang akan ia hisap darah bayi yang ia kandung untuk bertahan hidup. Karena sihirnya hanya berfungsi di Bali, Leak hanya bisa ditemukan di pulau ini.
Konon untuk bisa mengalahkan Leak, sang pemburu harus menusuk kepala Leak dari bawah ke atas saat kepala Leak itu terbang meninggalkan tubuhnya agar tubuh dan kepala Leak tidak bisa bersatu kembali. Jika tubuh dan kepalanya dipisah, lama-kelamaan Leak akan mati (Proses pengusiran memedi ini sedikit lebih sulit dari Kuyang yang cukup digebuk menggunakan sapu ijuk, panci atau wajan).
Walaupun Leak adalah perwujudan memedi, topeng-topeng Leak justru digunakan sebagai hiasan di pintu-pintu rumah dan kantor di Bali. Konon fungsinya untuk menangkal hal negatif, tapi ingat ada pantangan untuk memasang di dekat kamar mandi atau WC! Resiko anda tanggung sendiri!
4. SUNDEL BOLONG
Sundel Bolong (Sundal Bolong) adalah mitos hantu asal Indonesia dengan penggambaran umum sedikit mirip dengan Kuntilanak yaitu wanita cantik berambut panjang (terkadang amat panjang) dengan gaun putih panjang menutup seluruh tubuh, bedanya, bagian punggung Sundel Bolong (yang tertutup rambut panjangnya) sebenarnya bolong(berlubang) hingga menembus ke bagian dalam tubuh memperlihatkan organ-organ tubuh bagian perutnya yang kadang berdarah-darah.
Penamaan Sundel Bolong berasal dari kata sundal dan bolong, sundal merujuk ke ‘wanita jalang’ atau ‘pelacur’. Seperti juga kuntilanak, hantu sundel bolong adalah arwah penasaran dari wanita yang mati karena diperkosa (dan kemudian melahirkan anak di dalam kubur). Sundel bolong digambarkan suka menculik bayi yang baru saja dilahirkan, juga sangat malu dengan lubang di punggungnya dan berusaha untuk menutupinya.
Penggambaran sundel bolong paling fenomenal dan melekat di benak masyarakat dipertunjukkan oleh Suzanna, aktris kawakan spesialis film horor yang berulangkali tampil sebagai hantu ini dalam film-filmnya. Adegan yang paling terkenal adalah ketika sosok sundel bolong ini tiba-tiba saja muncul di sebuah warung atau penjaja makanan keliling dan memesan makanan (sate atau makanan lain) dan ketika ia makan, tentu makanannya tersebut jatuh dari lubang menganga yang ia miliki.
3. TUYUL
Tuyul dikenal sebagai makhluk bertubuh kecil kerdil berkepala gundul berwajah menyeramkan, ada yang mengatakan bentuk tuyul itu pendek, berbulu hitam dan sedikit berlendir serta memiliki taring yang tajam (menurut paranormal tersohor Ki Gendeng Pamungkas ukurannya sekitar 20cm dan selain botak, ia juga ingusan). Gambaran ini jelas tidak sama dengan tuyul ramah dan baik yang ditampilkan Oni Syahputra di sinetron Tuyul dan Mbak Yul yang populer di era 90-an.
Tuyul adalah memedi yang diperkerjakan oleh manusia untuk alasan tertentu (biasanya mencuri uang atau perhiasan dan barang berharga lain yang dimiliki oleh incaran majikannya yang ingin mencuri kekayaan sang korban). Konon tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang meninggal ketika dilahirkan (bisa juga merupakan janin berusia tujuh bulan lebih yang akhirnya diaborsi – dia ditangkap pemburu tuyul saat gentayangan mencari ibunya, dan kemudian dijual kepada orang yang ingin kaya tanpa usaha). Karena berasal dari bayi, karakter tuyul bersifat seperti anak-anak yaitu gemar bermain dan sangat sering berulah iseng. Karena berasal dari bayi pulalah, tuyul lebih memilih majikan wanita karena memedi ini konon masih menyusui dan si majikan harus rela menyiapkan makan berlebih bahkan harus bersedia menyusui tiap kali si tuyul ini lapar dan haus.
Berdasar dari informasi yang saya dapat di internet, cara menangkal tuyul konon adalah dengan memasang yuyu (kepiting air tawar) di sudut-sudut rumah, karena tuyul menyukai hewan yang satu ini sehingga ia memilih bermain dengan yuyu daripada mengerjakan tugas mencuri dari tuannya.
2. KUNTILANAK
Penggambaran dari sosok kuntilanak (atau Puntianak/Pontianak) mungkin adalah penggambaran wujud hantu yang paling umum bahkan di legenda hantu negara lain, yaitu sosok wanita berambut panjang mengenakan baju panjang putih dengan wajah yang sangat dingin dan menyeramkan – tambahan dalam cerita rakyat Melayu, sosoknya sering berubah menjadi makhluk seram penghisap darah.
Konon menurut legenda, kuntilanak senang sekali tinggal di pohon (dari internet, saya memperoleh info memedi ini paling suka tinggal di tumbuhan waru yang tumbuh miring – dalam Bahasa Jawa disebut Waru Doyong) dan punya kebiasaan nongkrong ongkang-ongkang kaki di atas genteng rumah orang. Menurut kepercayaan memedi ini akan menggoda atau mengganggu laki-laki yang berjalan malam sendirian, wanita hamil dan anak-anak. Datangnya si kuntilanak biasanya disertai dengan semerbak wangi bunga kamboja dan kadang-kadang suara tawa yang membuat merinding.
Kata kuntilanak (atau pontianak) mungkin berasal dari kata bunting (hamil) dan anak, sesuai dengan legenda kuntilanak yang katanya berasal dari wanita hamil yang meninggal sebelum melahirkan atau saat melahirkan. Yang menarik – konon ibukota Kalimantan Barat,Pontianak dikabarkan dinamakan sesuai memedi ini karena pendiri Kasultanan Pontianak,Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, diganggu oleh sang hantu ketika sedang mencari tempat untuk mendirikan kerajaannya. Ini terjadi saat beliau menyusuri Sungai Kapuas, melihat penampakan mengerikan ini Beliau memperintahkan anak buahnya untuk mengusirnya dengan meriam sebelum melanjutkan perjalanan. Tidak jauh dari insiden ini, kota Pontianak akhirnya didirikan.
1. POCONG
Dari deretan hantu yang khas Indonesia, pocong bisa dibilang yang paling ikonik. Hantu khas Indonesia ini sebenarnya mengikuti budaya muslim, namun penganut agama yang lain pun mengakuinya sebagai salah satu sosok memedi paling menakutkan yang menjadi legenda terutama di tanah Jawa dan Sumatra.
Walaupun penggambaran sosok memedi satu ini berbeda-beda di satu tempat dan tempat lain, namun memiliki satu wujud yang umum atau sama yaitu mayat yang bangkit dari kubur dan masih mengenakan kain pocong yang terikat. Ada yang bilang pocong memiliki wajah kehijauan dengan mata kosong, ada yang bilang wajahnya rata dengan lubang mata berongga, ada juga yang bilang matanya tertutup kapas dan wajahnya putih pucat. Konon memedi ini muncul karena protes ikatan kain kafannya belum dibuka sebelum kuburnya ditutup.
Menurut wikipedia, yang agak salah kaprah adalah penggambaran pocong yang melompat-lompat. Kebanyakan mitos tentang pocong mengatakan kalau memedi ini sebenarnya melayang tanpa menyentuh tanah, bukan meloncat. Kesalahan ini diakibatkan oleh film tentang pocong yang muncul di tanah air, karena sang pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya, dia harus berjalan meloncat-loncat. Di masyarakat, justru pocong yang meloncat-loncat ini yang banyak dikenal.
Sekedar tambahan, di negara seberang, hantu pocong dikenal dengan nama ‘Hantu Bungkus’, tapi bukan berarti kalau diterjemahkan ke Inggris jadi: ‘Take-Away Ghost’ lho ya…